Monday, March 7, 2011
Wednesday, January 19, 2011
Abstracts of doctoral theses on the Indonesian economy
Find here! more abstract of doctoral theses on the Indonesian economy...perhaps You needs it to complete your references...
Monday, January 17, 2011
Saturday, January 15, 2011
The Sadness Story of Somebody of Millions Unfortunately Indonesian Peoples
Prolog:
Kisah pilu ini adalah fakta yang tak terbantahkan...betapa hedonism life telah merasuki sebagian bangsa ini yang telah dininabobokan kekuasaan dan kemewahan, sehingga mata hati nuraninya membeku dan membutatuli... Lalu...dimanakah hati nurani kalian wahai para pemimpin negeri ini .... padahal kalian mendapatkan kursi kekuasaan dan kelimpahan kemewahan karena kucuran keringat berjuta-juta rakyat negeri ini yang kini hidup di kaki-kaki kalian...kini kalian hidup bergelimang harta dan menari-nari dengan kemewahan di atas kepedihan dan kesusahan hidup berjuta-juta rakyat negeri ini...Apakah ini wujud dari penjajahan oleh bangsa sendiri? It's miracle!
INILAH KISAHNYA...SILAHKAN DISIMAK....
Sumber:
http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=2690
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6374573&page=10
Epilog:
Semoga kisah pedih dari sesosok anak bangsa ini (David Welkinson) segera sirna di bumi pertiwi ini yang konon katanya bak zamrud khatuliswa, yang subur makmur loh jinawi, yang kaya sumberdaya alamnya...Semoga kisah pedih ini tidak menjadi cerita bersambung dari jutaan bangsa ini...kini deraan kesusahan hidup dan kemiskinan yang melilit berjuta-juta penghuni bumi pertiwi sudah saatnya menyadarkan para pemimpin negeri ini yang kini tengah tertelap dalam mimpi keserakahan, kemewahan, dan kekuasaan...Lalu semoga David Welkinson di kemudian hari menjadi sosok pemimpin masa depan yang menyadari masa lalunya dan berjuang tanpa pamrih...menyingkirkan kesusahan dan kepedihan hidup berjuta-juta sesama bangsanya...menjadi sosok pemimpin yang tak tergelincir GAYUS EFFECT dan REKENING GENDUT EFFECT yang menulari para pejabat dan pemimpin negeri ini ....INSYA ALLAH..
Kisah pilu ini adalah fakta yang tak terbantahkan...betapa hedonism life telah merasuki sebagian bangsa ini yang telah dininabobokan kekuasaan dan kemewahan, sehingga mata hati nuraninya membeku dan membutatuli... Lalu...dimanakah hati nurani kalian wahai para pemimpin negeri ini .... padahal kalian mendapatkan kursi kekuasaan dan kelimpahan kemewahan karena kucuran keringat berjuta-juta rakyat negeri ini yang kini hidup di kaki-kaki kalian...kini kalian hidup bergelimang harta dan menari-nari dengan kemewahan di atas kepedihan dan kesusahan hidup berjuta-juta rakyat negeri ini...Apakah ini wujud dari penjajahan oleh bangsa sendiri? It's miracle!
INILAH KISAHNYA...SILAHKAN DISIMAK....
Kamis, 23 Desember 2010 |
Anak UI Makan Sekali Sehari |
![]() KAMPUS Universitas Indonesia (UI) sedang ramai. Mahasiswa berlalu-lalang riang gembira. Tapi tidak dengan David. Lelaki ini sedang murung. Matanya yang cekung menatap koperasi mahasiswa yang menjual berbagai jenis makanan pengganjal perut. Dia merogoh sakunya. Ia segera menjauh dari tempat itu. Uangnya tak cukup. Ada yang ngilu di ulu hatinya. Ingin ia menangis, tapi dia lelaki, harapan kedua orangtua dan adik-adiknya. Perutnya terus berbunyi dan meminta makanan. Ia sedang lapar. Teringat ia ayah dan bundanya di desa, teringat sungai besar yang berbatu-batu banyak, teringat banyak. Ia terus melangkah menjauh dari koperasi, sembari menunduk. Inilah dia, David Welkinson, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia yang masih tetap semangat kuliah walaupun tak punya dana untuk biaya hidup sehari-hari. David hanya makan sekali sehari, pas pukul tujuh malam tanpa sarapan pagi. Mungkin karena itu, ia terpaksa dirawat di rumah sakit. Matanya yang cekung tak terlihat lagi. Badannya mulai berisi, karena pengaruh infus dan obat. “Setiap hari, saya makan pakai tempe dan sayur, modalnya cuma Rp3000,” kata David di Jakarta, Rabu (22/12) Ia adalah tipikal anak Indonesia yang ingin menggapai masa depan seterang bintang di langit. Ia gayutkan cita-cita setinggi mungkin, ia tapaki hari-hari dengan kepala tegak. “Masa depan adalah sekarang,” bisiknya suatu kali. Jika orang lain, setiap pekan bergegas ke ATM mengintip kiriman dari kampung, tidak dengan David. Ia mengaku tak dapat kiriman lagi dari orangtuanya. Terakhir, orang tuanya mengirimkan uang pada Januari 2010 sebesar Rp500 ribu untuk bayar kos. Itu artinya setahun silam. Sejak itu, ia jadi anak alam, ditimang diayun nasib. Ia berbaur bersama puluhan ribu mahasiswa di universitas hebat itu. David adalah wajah Indonesia sesungguhnya. Menurut dia, uang kiriman orangtuanya itu, merupakan hasil pinjaman orangtuanya ke tetangga. Tak bisa dilukiskan bagaimana susahnya orangtua David. Betapa mereka ingin agar anaknya kelak jadi orang. Mendapat kiriman Rp500 ribu, bukan berarti, persoalan sudah selesai, sebab total uang kos yang harus dibayar Rp900 ribu. Untuk menutupi kekurangan, David meminjam kepada teman-temannya yang mampu dan belum diganti sampai sekarang. “Pinjaman itu belum saya ganti juga,” kata dia. Untuk makan sehari-hari, David kadang menjual donat di kampus, keuntungannya sekitar Rp10 ribu, itu pun kalau habis semua. Namun, sering tak habis dan terkadang juga rugi. David pun patah semangat dan mencoba untuk mengajar. Sampai sekarang belum ada tawaran untuk itu. Tidak ada panggilan dari tempat kursusnya. “Saya berusaha mencari pekerjaan sambilan di sana-sini untuk menutupi biaya hidup saya. Kalau tak ada duit, saya pinjam teman, alhamdulillah mereka selalu membantu,” kata dia sambil memegang buku. Laki-laki ini memang terkenal pintar, IP nya selalu di atas 3,5. Dia tak ikut organisasi ataupun kepanitiaan kampus apapun, karena harus bermodalkan pulsa dan ujung-ujungnya lagi adalah duit. Namun, waktu SMA, laki-laki yang memiliki tinggi 155 ini pernah menjadi ketua OSIS. Selain itu, karena terkenal pintar, David diandalkan oleh teman-temannya untuk belajar bersama untuk persiapan ujian. David dengan senang hati menjelaskan mata kuliah yang sulit kepada teman-temannya. Pernah juga, ia diminta untuk membuat makalah UAS temannya. Sebenarnya, ia tidak menyukai tindakan itu, namun karena dibayar Rp100.000 dan ia menyetujuinya. “Mungkin bagi sebagian orang ini perbuatan yang salah. tapi, berhubung saya tak punya duit dan itu tawaran menggiurkan, saya menerimanya.” Cobaan yang dihadapinya tak sampai di sana. David masuk UI melalui jalur Kerja Sama Daerah dan Industri (KSDI) berasal dari salah satu provinsi. “Jangan tulis darimana saya berasal,” kata dia. Sebenarnya, biaya kuliah dan biaya hidup David ditanggung pemerintah daerahnya. Tapi, dana dari pemerintah juga masih terbatas, sampai sekarang David harus bayar kuliahnya sendiri. Karena melalui jalur KSDI, ia tak bisa dapat beasiswa dari UI. Awal semester 5 ini, dia harus membayar uang kuliah sebanyak Rp10 juta. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk biaya hidup saja ia sudah susah. Bahkan belakangan ia sering puasa. Ia mencoba kembali minta bantuan ke daerahnya, tapi tak kunjung dibantu. Lalu, ia menceritakan masalah ini kepada teman-temannya jurusan Ilmu Komunikasi UI. Mahasiswa Komunikasi UI mengumpulkan duit dan akhirnya terkumpul duit sebanyak Rp10 juta dan kuliahnya masih lanjut sampai sekarang. David menatap keramaian kantin. Badannya kembali lemas, ingin rasanya makan di sana, namun apa boleh buat tak ada uang. Ini bukan kali pertama ia merasakan lapar. Hampir tiap hari. Ia kembali mencoba melawannya. Waktu dulu, mungkin sempat terpikir untuk bunuh diri, mengakhiri semuanya karena tak mampu lagi menerima cobaan ini. Namun, ia selalu menepis hal itu. Baginya, adik-adik, ibu, ayah di rumah, selalu menantikan berharap perubahan hidup yang lebih baik di masa depan. Dan itu semua dimulai dari David, anak pertama dari 5 bersaudara. Keluargalah penyemangat hidupnya. Dan dia benar-benar yakin, selalu ada celah dari Allah untuk membantu hambaNya. Mana tahu di antara Anda ada yang berminat membantu. (*) Penulis Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI |
http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=2690
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6374573&page=10
Epilog:
Semoga kisah pedih dari sesosok anak bangsa ini (David Welkinson) segera sirna di bumi pertiwi ini yang konon katanya bak zamrud khatuliswa, yang subur makmur loh jinawi, yang kaya sumberdaya alamnya...Semoga kisah pedih ini tidak menjadi cerita bersambung dari jutaan bangsa ini...kini deraan kesusahan hidup dan kemiskinan yang melilit berjuta-juta penghuni bumi pertiwi sudah saatnya menyadarkan para pemimpin negeri ini yang kini tengah tertelap dalam mimpi keserakahan, kemewahan, dan kekuasaan...Lalu semoga David Welkinson di kemudian hari menjadi sosok pemimpin masa depan yang menyadari masa lalunya dan berjuang tanpa pamrih...menyingkirkan kesusahan dan kepedihan hidup berjuta-juta sesama bangsanya...menjadi sosok pemimpin yang tak tergelincir GAYUS EFFECT dan REKENING GENDUT EFFECT yang menulari para pejabat dan pemimpin negeri ini ....INSYA ALLAH..
Tuesday, January 11, 2011
Listen!...more the best music here...stay tune..
The music can become an inspiration generator and become our life more glitter...
Top Alternative Internet Radio Stations
The music can become an inspiration generator and become our life more glitter...http://www.shoutcast.com/radio/Alternative
Do you want to translate Indonesian-English Vice Versa....Try it!
Click here to start your translation....
Sunday, January 9, 2011
Are you looking for more data of Indonesian Economy....Find Here..
Source:
Lampiran Laporan Tahunan Bank Indonesia-Tahun 2008
For My Students in The Class of Economic Analysis for business (STEKPI-Accountancy): Find here...some teaching materials what you need
Find here:
Economic policy, monetary policy, money market, Indonesian Banking System, etc
Barang siapa yang mengawali pekerjaannya (belajarnya) dengan bersungguh-sungguh.....maka dikemudian hari Ia akan menuai hasil yang memuaskan....yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Keep your spirits
Home Assignment for My Students in The Class of Economic Analysis for Business: STEKPI-Accountancy
The answers must be done before deadline at the latest 8.00 PM, Tuesday, January 11, 2011.
Your anwers can be sent via email: srizal_cjr@yahoo.co.id or somesoresult@gmail.com
"To reach the satisfying result, learning process need more seriously efforts, more spirits, and non stop sacrifices"
Keep your good mind
Your anwers can be sent via email: srizal_cjr@yahoo.co.id or somesoresult@gmail.com
"To reach the satisfying result, learning process need more seriously efforts, more spirits, and non stop sacrifices"
Keep your good mind
Home Assignment for My Students in The Class of Mathematical Economics FEB-UIN
The answers must be done before deadline at the latest 8.00 PM, Monday, January, 2011.
Untuk mencapai hasil yang memuaskan, belajar membutuhkan kesungguhan, semangat, dan pengorbanan yang tiada henti.
Keep your good mind.
Saturday, January 8, 2011
For My Students in The Class of Metopet: Find here...some teaching materials what you need
Baca dan pelajari dengan baik, ok!
diawali dengan kesungguhan dan semangat....diujungnya dapat diraih keberhasilan yang memuaskan...
diawali dengan kesungguhan dan semangat....diujungnya dapat diraih keberhasilan yang memuaskan...
Tuesday, January 4, 2011
STABILITY OF STOCHASTIC APPROXIMATION UNDER VERIFIABLE CONDITIONS
The Authors: Cristophe Andrieu, Eric Moulines, and Pierre Priouret
Monday, January 3, 2011
An Entropy Approach for Utility Assignment in Decision Analysis
BAYESIAN INFERENCE AND MAXIMUM ENTROPY METHODS IN SCIENCE AND ENGINEERING: 22nd International Workshop on Bayesian Inference and Maximum Entropy Methods in Science and Engineering
The author: Ali E. Abbas
Department of Management Science and Engineering, Stanford University, Stanford, Ca, 94305
Department of Management Science and Engineering, Stanford University, Stanford, Ca, 94305
Abstract
A fundamental step in decision analysis is the elicitation of the decision-maker's preferences about the prospects of a decision situation in the form of utility values. However, this can be a difficult task to perform in practice as the number of prospects may be large, and eliciting a utility value for each prospect may be a time consuming and stressful task for the decision maker. To relieve some of the burden of this task, this paper presents a normative method to assign unbiased utility values when only incomplete preference information is available about the decision maker. We introduce the notion of a utility density function and propose a maximum entropy utility principle for utility assignment. ©2003 American Institute of Physics
Decision Analysis: A Kullback-Leibler View of Linear and Log-Linear Pools
The Author: Ali E. Abbas
Department of Industrial and Enterprise Systems Engineering, College of Engineering, University of Illinois at Urbana-Champaign, Urbana, Illinois 61801
aliabbas@illinois.edu
Abstract
Linear and log-linear pools are widely used methods for aggregating expert belief. This paper frames the expert aggregation problem as a decision problem with scoring rules. We propose a scoring function that uses the Kullback-Leibler (KL) divergence measure between the aggregate distribution and each of the expert distributions. The asymmetric nature of the KL measure allows for a convenient scoring system for which the linear and log-linear pools provide the optimal assignment. We also propose a "goodness-of-fit" measure that determines how well each opinion pool characterizes its expert distributions, and also determines the performance of each pool under this scoring function. We work through several examples to illustrate the approach.
aliabbas@illinois.edu
Sunday, January 2, 2011
Pseudo Almost-Periodic Solution of Shunting Inhibitory Cellular Neural Networks with Delay
The Author: Haihui Wu (Sunshine College, Fuzhou University, Fuzhou, Fujian, 350002, China)
Abstract
Shunting inhibitory cellular neural networks are studied. Some sufficient criteria are obtained for the existence and uniqueness of pseudo almost-periodic solution of this system. Our results improve and generalize those of the previous studies. This is the first paper considering the pseudo almost-periodic SICNNs. Furthermore, several methods are applied to establish sufficient criteria for the globally exponential stability of this system. The approaches are based on constructing suitable Lyapunov functionals and the well-known Banach contraction mapping principle.
Journal of Applied Mathematics

Saturday, January 1, 2011
Project Euclid: Scholarly Communication in the Field of Theoretical and Applied Mathematics and Statistics

The end result is a vibrant online information community for independent and society journals. This will assure that mathematics and statistics will continue to benefit from a healthy balance of commercial enterprises, scholarly societies, and independent publishers.
Project Euclid was developed and deployed by the Cornell University Library and is jointly managed by Cornell and the Duke University Press.
Start-up funding was provided by The Andrew W. Mellon Foundation.
Subscribe to:
Posts (Atom)